Selasa, 02 April 2019

SEJARAH DAN MAKNA BATIK BETAWI TEROGGONG




  • Latar Belakang Terbentuknya Batik Betawi Teroggong

                                                
Batik Betawi Teroggong berdiri pada tanggal 5 September 2012, Teroggong diambil dari nama suatu kampong di wilayah Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan yang sampai saat ini masih dihuni oleh mayoritas Masyarakat Betawi. Batik Betawi Teroggong didirikan oleh sekelompok keluarga Betawi yang peduli terhadap survive-nya kebudayaan Betawi di tengah-tengah Kota Jakarta.

Pada tahun 1960-an, banyak warga Teroggong yang menjadi pekerja di industri batik, sebagian kemudian menjadi pengrajin batik. Boleh dikata, di sekitahan tahun tersebut adalah masa keemasan Batik Betawi, yang dikenal juga sebagai Batik Jakarta. Kemudian pada tahun 1970-an semua surut dan vakum, termasuk sanggar batik leluhur Ibu Siti Laela. Tahun 2012 ia merintis kembali dengan mendirikan sanggar Batik. Selain berbekal pengetahuan membatik dari leluhurnya, ia juga menambah ilmu batiknya dengan belajar di Perajin Batik Betawi di Kampung Kebon Kelapa, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat. Setelah tiga bulan berguru membatik disana, Ibu Laela dan keluarganya sepakat mengumpulkan modal untuk memproduksi Batik Betawi di Teroggong. Di rumah keluarga Ibu Laela, yang terjepit diantara apartemen di kawasan Teroggong, Jakarta Selatan, Batik Betawi Teroggong didirikan atas dasar keinginan untuk menghidupkan kembali batik yang pernah ada di Jakarta. Pada tahun 1970-an kawasan kampong Teroggong masih kental dengan kebudayaan Betawi.

Pada masa itu masih cukup banyak orang yang menjadi pengrajin Batik di Teroggong. Namun, saat ini kebudayaan Betawi di Teroggong perlahan terkikis oleh kemajuan jaman, terlebih kawasan Kampung Teroggong kini telah berubah jadi kawasan perumahan elit Pondok Indah. Sebagian penduduk asli yang menyaksikan masa dimana banyak kaum ibu yang bekerja sebagai pembatik di kampong Teroggong dan sekitarannya. Merasa tertantang untuk bangkit kembali dan hadir bersama dengan batik-batik dari daerah lainnya mewarnai khasanah pembatik di negeri ini.

  • Makna dan Tujuan dari Batik Betawi Teroggong


Ibu Laela pendiri Batik Betawi Teroggong merasa miris dengan kondisi bahwa sangat jarang warga Jakarta masa kini yang mengenal Batik Betawi. Padahal batik betawi sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Sayangnya, karena pendokumentasian yang buruk, hingga saat ini Ibu Laela belum menemui dokumentasian tulisan atau foto ontentik yang menjelaskan keberadaan batik Betawi pada masa lampau. Ibu Laela meyakini bahwa dokumentasi mengenai batik Betawi ada disalah satu museum di Belanda.

Karna kecintaannya yang besar terhadap budaya Betawi, serta niat ingin memberdayakan wanita Betawi di Kampung Teroggong. Dalam melakukan kegiatannya pendiri dan pengrajin batik Betawi Teroggong tidak meninggalkan makna kultural di dalam batik Betawi, seperti di batik Teroggong tetap mempertahankan motif-motif kuno seperti motif Ondel-ondel, Motif Nusa Kelapa, Motif Ciliwung, Motif Rasamala, Motif Salakanegara. Dikarenakan motif tersebut sudah susah dijumpai lagi. Keberadaan motif kuno tersebut Betawi sekarang ini hanya ditemui pada pameran atau acara besar adat Betawi.

Motif-motif itu mempunyai makna seperti Ondel-ondel misalnya, motif ini dibuat mengangkat bentuk Ondel-ondel sebagai boneka yang dapat menolak bala. Motif ini mengandung harapan agar pemakainya mendapat kehidupan yang lebih baik serta jauh dari kemalangan.

Sumber: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43089/3/LATHIFA%20DINAR%20D-FISIP.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VC 8 Postest : Backup & Recovery data

RDBMS memiliki komponen yang digunakan untuk mengembalikan Basis Data ke kondisi yang benar (Consistent State) Jika Terjadi System Failure ...